
Anda Tidak Tahu Cara Membaca Grafik Tumbuh Kembang Bayi? Ikuti 3 Cara ini!
Buat ibu-ibu yang baru mempunyai anak tapi belum bisa membaca grafik pertumbuhan anak, maka artikel ini bisa menjadi penolong. Pasalnya, Sewa78 akan membagikan sejumlah informasi penting yang Anda cari-cari sambil memperkenalkan persewaan stroller dengan model terbaru untuk Anda. Baca sekarang juga!
Sebelum membahas grafik pertumbuhan anak lebih jauh, biarkan tim Sewa78 bertanya, apakah Anda sudah cukup familiar dengan grafik pertumbuhan anak? Kalau Anda belum cukup familiar, tim Sewa78 bersedia menjelaskan pengertian grafik pertumbuhan anak secara detail untuk Anda.
Pada dasarnya, grafik pertumbuhan anak merupakan suatu panduan umum dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dipakai oleh dokter dan tenaga kesehatan yang ada di Indonesia. Grafik pertumbuhan anak berfungsi untuk memantau pertumbuhan anak sekaligus kesehatan dan kecukupan gizi buah hati Anda.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau tumbuh kembang bayi melalui kurva pertumbuhan secara berkala. Hal ini bertujuan agar Anda bisa tahu apakah anak sudah tumbuh dengan ideal atau belum. Biasanya, grafik pertumbuhan anak tersedia di Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Kartu Ibu dan Anak (KIA).
Sayangnya, ada sebagian orang tua yang belum tahu cara membaca grafik tumbuh kembang bayi. Pasalnya, cara membaca grafik pertumbuhan anak bisa membingungkan orang awam, apalagi untuk ibu-ibu yang baru mempunyai anak. Biar gak bingung, yuk, pelajari cara membaca grafik tumbuh kembang anak di artikel ini!
Grafik Berat Badan atau BB Anak

Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam grafik perkembangan bayi adalah berat badan atau BB bayi. Apabila berat badan bayi berada di atas angka 3 pada bagian kanan grafik, hal tersebut menandakan adanya masalah obesitas pada anak.
Sedangkan grafik di atas angka 2 menandakan si kecil mengalami masalah gizi lebih atau kelebihan berat badan. Tidak hanya gizi berlebih atau kelebihan berat badan, si kecil juga bisa mengalami kekurangan beran badan atau bahkan kekurangan gizi lho, moms. Alangkah baiknya jika Anda tidak menyepelekan hal satu ini.
Jika grafik anak berada di angka -2, kemungkinan besar si kecil mengalami kekurangan gizi. Kalau grafik anak sudah menunjukkan angka -3, itu artinya anak Anda mengalami gizi buruk. Ada baiknya jika Anda memeriksa lebih lanjut dengan membandingkan IMT (Indeks Massa Tubuh) anak sesuai dengan usianya.
Grafik Tinggi atau Panjang Badan

Selain berat badan atau BB anak, faktor lain yang perlu Anda perhatikan dalam grafik tumbuh kembang balita yaitu panjang atau tinggi badan balita. Kalau grafik tumbuh kembang bayi berada di atas angka 3, itu tandanya si kecil mempunyai tubuh yang sangat tinggi atau panjang.
Memiliki perawakan yang tinggi atau panjang sebenarnya jarang sekali terjadi karena kondisi satu ini termasuk tanda-tanda adanya masalah kesehatan. Akan tetapi, pada kasus tertentu yang ekstrem, kondisi satu ini bisa menjadi salah satu tanda adanya kelainan hormonal.
Sementara itu, apabila grafik pertumbuhan bayi berada di bawah angka -2, tandanya si kecil mempunyai perawakan pendek. Sedangkan grafik di bawah angka -3 artinya bayi memiliki perawakan sangat pendek. Umumnya, bayi dengan perawakan pendek atau sangat pendek kemungkinan mengalami kelebihan gizi atau overweight.
Grafik IMT atau Indeks Massa Tubuh

Last but not least, tim Sewa78 akan memberi tahu cara membaca grafik Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap umur. Umumnya, grafik pertumbuhan bayi yang berada di atas angka 4 menunjukkan adanya masalah obesitas pada anak.
Hampir sama dengan grafik di atas angka 3, grafik di atas angka 2 menandakan adanya masalah kelebihan berat badan atau gizi lebih pada si kecil. Sebaliknya, grafik di atas angka 1 menandakan adanya masalah risiko kelebihan gizi pada anak.
Berbeda dengan grafik di atas angka 1, grafik di bawah angka -2 menunjukkan adanya tanda-tanda si kecil mengalami kekurangan gizi atau gizi kurang. Sementara itu, grafik pertumbuhan bayi yang berada di bawah angka 3 menunjukkan kalau bayi mengalami malnutrisi atau gizi buruk.
Pertanyaan Terkait
Berapa cm tinggi badan bayi bertambah setiap bulan?
Sejak lahir, rata-rata panjang atau tinggi badan bayi akan bertambah sekitar 1,5 sampai 2,5 cm tiap bulan hingga bayi menginjak usia 6 bulan. Berikutnya, bayi berusia 6 sampai 12 bulan akan mengalami pertambahan panjang atau tinggi badan sekitar 1 cm per bulannya.
Apabila Anda ingin tahu apakah tinggi atau panjang bayi semakin naik tiap bertambahnya usia, kami sarankan agar Anda mencatatnya di buku catatan milik Anda sendiri. Dengan begitu, Anda bisa memantau pertumbuhan panjang atau tinggi badan bayi kapan pun.
Apa saja indikator pertumbuhan bayi yang dapat diukur?
Secara garis besar, ada 3 indikator yang kerap kali dipakai untuk mengukur pertumbuhan anak di Indonesia. Ketiga indikator tersebut adalah tinggi badan menurut usia (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), serta berat badan menurut usia (BB/U).
Cek tumbuh kembang anak dilakukan tiap berapa bulan sekali?
Berikut adalah jadwal pemantauan tumbuh kembang bayi yang dianjurkan oleh IDAI:
- Bayi berusia di bawah 1 tahun dianjurkan untuk diperiksa setiap bulan.
- Anak berumur 12-24 bulan dianjurkan untuk diperiksa tiap 3 bulan sekali.
- Anak berusia 24–72 bulan dianjurkan untuk diperiksa setiap 6 bulan sekali.
Supaya tidak kesusahan ketika membawa si kecil melakukan pengecekan rutin, Anda bisa taruh si kecil di stroller. Jika belum punya stroller, kami sarankan mencari tempat persewaan stroller Surabaya H-1 sebelum melakukan pengecekan rutin ke puskesmas, rumah sakit atau posyandu.
Dimana kita bisa mengukur kepala bayi?
Jika ingin mengetahui ukuran kepala bayi, Anda bisa mengunjungi rumah sakit, posyandu atau puskesmas. Biasanya, pengukuran lingkar kepala bayi dilakukan oleh bidan atau dokter memakai pita pengukur yang tidak elastis. Berikut tabel lingkaran kepala bayi normal berdasarkan usianya:
Umur | Bayi Laki-laki | Bayi Perempuan |
Baru Lahir | 31,7 – 37,8 cm | 31,5 – 36,2 cm |
Usia 1 Bulan | 34,9 – 39,6 cm | 34,2 – 38,9 cm |
Usia 2 Bulan | 36,8 – 41,5 cm | 35,8 – 40,7 cm |
Usia 3 Bulan | 38,1 – 42,9 cm | 37,1 – 42 cm |
Usia 4 Bulan | 39,2 – 44 cm | 38,1 – 43,1 cm |
Usia 5 Bulan | 40,1 – 45 cm | 38,9 – 44 cm |
Usia 6 Bulan | 40,9 – 45,8 cm | 39,6 – 44,8 cm |
Kalau Anda penasaran dengan bentuk pita pengukur tidak elastis yang biasa dokter atau bidan pakai untuk mengukur lingkar kepala bayi, Anda bisa mencari gambar terkait di Google. Pasalnya, kami tidak bisa menyertakan gambar yang Anda butuhkan.
Sebutkan berat dan tinggi badan bayi yang normal!
Berikut berat badan dan panjang bayi yang normal sesuai dengan umurnya:
Usia | Bayi Perempuan | Bayi Laki-laki |
Baru Lahir |
|
|
1 Bulan |
|
|
2 Bulan |
|
|
3 Bulan |
|
|
4 Bulan |
|
|
5 Bulan |
|
|
6 Bulan |
|
|
Itu dia sejumlah cara membaca grafik tumbuh kembang anak dengan benar. Ternyata, cara membaca grafik tumbuh kembang bayi itu tidak sepenuhnya susah. Asalkan Anda paham arti angka yang ada di sebelah kanan grafik tumbuh kembang bayi. Itulah mengapa penting untuk menyimak artikel satu ini hingga akhir.
Untuk mengetahui grafik tumbuh kembang anak, Anda harus melakukan pengecekan atau pemantauan rutin di puskesmas, posyandu atau rumah sakit. Jika selama ini Anda merasa kesusahan ketika harus membawa si kecil ke puskesmas, posyandu atau rumah sakit, mulai sekarang Anda gak akan kesusahan lagi.
Solusi terbaik untuk yang kerepotan membawa si kecil ketika melakukan pengecekan rutin adalah menaruh bayi di stroller. Berhubung harganya mahal dan bersifat sementara, lebih baik Anda menyewa stroller di Sewa78. Dengan menyewa, Anda bisa menghemat budget pengeluaran. Alhasil Anda jadi lebih hemat.
Tenang, proses penyewaan stroller di Sewa78 tidak akan memakan waktu lama. Cukup hubungi nomor layanan kami, beri tahu masa sewa stroller yang Anda inginkan, kemudian lunasi biaya penyewaan stroller. Super satset dan anti ribet. Makanya, sewa sekarang sebelum kehabisan slot booking!
Ingin diskon untuk Sewa Stroller?
Artikel dan Panduan Sewa Stroller
Lihat Semua






