Jangan Panik, Ikuti 10 Cara Mengatasi Anak GTM, Dijamin Manjur!

Atur Jadwal Makanan Utama dan Snack

Solusi anak GTM yang pertama adalah mengatur jadwal makan anak, mulai dari jadwal makan makanan utama, camilan, serta minum susu. Dengan mengatur jadwal makan secara konsisten, hal tersebut dapat membantu si kecil untuk membangun kesadaran akan rasa lapar dan kenyang. 

Alhasil, di masa depan, si kecil akan makan ketika ia mulai merasa lapar dan berhenti saat ia mulai merasa kenyang. Sebaiknya, berikan makanan utama sebanyak 3 kali sehari dengan 2 kali selingan makanan kecil atau camilan. Selanjutnya, berikan susu atau ASI sebanyak 2-3 kali dalam sehari atau berkisar 500-600 ml per hari.

Sebelum membuat jadwal makan anak, kami sarankan agar Anda menggunakan waktu pengosongan lambung sebagai pedoman pembuatan jadwal makan anak. Umumnya, si kecil memerlukan waktu sekitar 200 menit untuk mencerna makanan padat dan 150 menit guna mencerna makanan cair. 

Buatlah Makanan yang Semenarik Mungkin

Perlu Anda ketahui kalau makanan anak GTM harus dibuat semenarik mungkin biar si kecil jadi tergugah untuk memakan makanan yang Anda sajikan. Selain itu, Anda juga bisa gunakan alat makan berwarna terang guna menarik perhatikan anak. Namun, perlu diingat kembali jika makanan yang Anda sajikan harus tetap seimbang dan sehat. 

Sebagai contoh, Anda bisa buat bola-bola nasi yang dicampur dengan parutan wortel dan potongan hati ayam yang kecil-kecil. Kemudian, goreng bola-bola nasi hingga teksturnya jadi crispy. Lalu, berikan potongan brokoli sebagai rambut dan saus tomat untuk menggambar mata dan mulut. Dijamin anak bakalan doyan dan lahap banget.

Jangan Berikan Gadget Ketika Makan!

Sebaik mungkin hindari untuk memberikan distraksi apapun saat anak sedang makan, entah itu tablet, gadget, televisi atau perangkat elektronik lainnya. Hal ini bertujuan agar anak tahu kapan waktunya bermain dan kapan waktunya makan. Dengan begitu, anak lebih fokus untuk memakan makanan yang Anda sajikan. 

Selain itu, Anda tidak boleh membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas lain, contohnya jalan-jalan keliling komplek atau bersepeda. Lebih baik biasakan anak untuk makan di meja makan. Kalau anak gak mau, Anda bisa mempraktikannya lebih dulu. Lama-kelamaan, anak akan tergerak makan bersama Bunda dan Ayah di meja makan.

Batasi Waktu Makan Si Kecil

Kadang anak membutuhkan waktu hingga 1 jam hanya untuk menghabiskan makanan yang Anda sajikan. Waktu yang cukup lama dibutuhkan karena Anda ingin makanannya habis tak bersisa. Padahal durasi makan yang terlalu lama bisa membuat anak masih merasa kenyang ketika jam makan selanjutnya tiba.

Alhasil gerakan tutup mulut atau GTM pada anak atau balita tak dapat dihindari. Akan lebih baik jika Anda mengganti kebiasaan buruk satu ini dengan menerapkan batasan waktu makan anak yang tak lebih dari 30 menit. Habis tak habis, singkirkan piring bila sudah melewati 30 menit. Jangan beri snack sebagai ganti makanan yang tidak habis!

Apabila si kecil jadi rewel dan menangis karena tidak diberi snack, maka solusi terbaik agar si kecil tidak rewel lagi adalah mengajaknya jalan-jalan keliling komplek. Dengan begitu, atensi atau perhatian si kecil jadi teralihkan dan tidak lagi memikirkan snack.

Supaya gak capek menggendong si kecil terus-terusan, Anda bisa taruh si kecil di stroller. Kalau belum punya stroller, carilah persewaan stroller Sidoarjo yang sudah pasti terpercaya atau trusted. Sewalah stroller selama seminggu atau beberapa bulan, tergantung kebutuhan Anda.

Ajak Anak Makan Bersama-sama

Tips jitu mengatasi balita GTM selanjutnya ialah mengajak anak makan bersama-sama di meja makan. Selama makan bersama, si kecil akan mengamati bagaimana ibu dan ayah menikmati makanan yang dihidangkan. Dengan begitu, anak akan terdorong untuk mencoba makanan baru dan menyukai kegiatan makan bersama.

Pasalnya, anak merupakan pengamat dan peniru ulung yang handal. Itulah mengapa kami sarankan agar Anda mengajak si kecil makan bersama-sama di meja makan. Ketika mengajak si kecil makan bersama, pastikan untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan, entah itu bersenda gurau, mengobrol ringan, dan lain-lain. 

Berikan Makanan dalam Porsi Kecil

Solusi mengatasi anak yang susah membuka mulutnya ketika disuapi makanan adalah memberikan makanan dengan porsi kecil. Hal ini dikarenakan, saat baru belajar makan, anak tidak bisa langsung menerima makanan dalam porsi besar. Jika Anda memberikan makanan dalam porsi besar, takutnya anak mengalami trauma dan merasa takut. 

Itulah mengapa kami menyarankan Anda untuk memberikan makanan dalam porsi kecil atau sesuai dengan kemampuan si kecil. Anda tidak perlu khawatir si kecil akan kelaparan sebab makan terlalu sedikit. Pasalnya, si kecil akan secara otomatis meminta makanan tambahan ketika ia mulai merasa lapar lagi. 

Batasi Pemberian Camilan Manis

Supaya nafsu makan si kecil terhadap makanan utama perlahan-lahan membaik, ada baiknya untuk mengurangi pemberian camilan yang terlalu tinggi gula atau garam. Memang benar jika Anda dianjurkan untuk memberikan camilan pada si kecil di sela waktu makan, tapi bukan berarti Anda bisa memberikan camilan manis atau asin.

Maksud dari memberikan camilan di sela waktu makan adalah memberikan camilan sehat yang kaya nutrisi. Misalnya es krim buah stroberi, puding mangga, roti pisang, yogurt, roti, salad buah, keripik apel, dan lain sebagainya. Selain itu, kurangi pemberian minuman manis seperti minuman bersoda, minuman kemasan atau jus buah. 

Pasalnya, minuman manis bisa menurunkan nafsu makan anak sekaligus memperparah gerakan tutup mulut atau GTM pada anak balita. Tidak hanya mengurangi pemberian minuman dan camilan manis, Anda juga harus membatasi pemberian susu, setidaknya berikan susu sebanyak 568 ml per hari. 

Jangan Paksa Anak untuk Makan!

Salah satu solusi mengatasi anak yang selalu mingkem saat Anda suapi makanan ialah jangan pernah memaksa anak atau balita untuk makan. Meskipun anak baru makan 1 atau 2 suap, Anda tidak boleh memaksa anak makan bila mereka sudah menunjukkan tanda menolak makanan seperti memalingkan kepala, menutup mulut atau menangis.

Anda bisa tunggu selama 10-15 menit, kemudian tawarkan lagi makanan sebelumnya tanpa harus membujuk ataupun memaksa. Apabila setelah 10-15 menit si kecil masih tetap tidak mau makan, Anda bisa angkat piringnya dan akhiri proses makan. Jangan tawarkan makanan alternatif lain, cukup tawarkan air putih secukupnya saja!

Kenalkan Menu Makanan yang Baru

Adapun tips jitu mengatasi anak GTM yang bisa Anda coba yakni memperkenalkan beragam menu makanan yang baru kepada anak. Anda bisa mengolah makanan baru menjadi berbagai jenis hidangan atau mencampur makanan baru dengan makanan favorit si kecil agar menjadi kreasi menu makanan yang menarik. 

Umumnya, anak perlu mencoba sebanyak 10-15 kali agar bisa menikmati cita rasa menu makanan baru yang Anda sajikan dengan baik. Maka dari itu, Anda harus telaten dalam memperkenalkan menu makanan baru pada anak di berbagai kesempatan. Kalau masih bingung, Anda bisa perhatikan perumpamaan di bawah.

Misalnya, Anda ingin memperkenalkan kentang pada si kecil, maka Anda bisa berikan menu olahan kentang yang berbeda-beda pada si kecil selama seminggu atau lebih. Kemudian, Anda bisa bercerita pada anak mengenai manfaat kentang untuk tubuhnya. Lama-kelamaan, si kecil akan tertarik mencoba menu olahan kentang yang Anda buat. 

Selalu Motivasi Anak agar Mau Makan Sendiri

Tips jitu mengatasi GTM pada anak yang bisa Anda coba praktikkan di rumah adalah membiarkan anak makan sendiri. Biarkan anak menjilat, menyentuh, dan makan sambil bermain dengan makanan yang Anda berikan. Tak apa jika berceceran di lantai, yang penting GTM bisa hilang.

Ketika memberikan makanan pada anak, jangan lupa untuk sertakan alat makan plastik dengan gagang yang ergonomis biar si kecil bisa memegang dan menggunakannya dengan mudah. Di sini, Anda hanya perlu mengawasi serta membantu si kecil ketika ia mulai terlihat kesulitan.